
Wakil Presiden Republik Indonesia, Jusuf Kalla menerima tawaran kunjungan dari Wakil Perdana Menteri China Liu Yandong di Istana Wakil Presiden, Jakata, Senin (27/11/2017).
Sakong Online - Dalam pertemuan tersebut terjadi berbagai pembicaraan yang menjadi fokus utama kedua orang penting itu. Setelah pertemuan kedua orang tersebut selesai, Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla mengatakan salah satu topik penting yang dibicarakan adalah pengembangan teknologi nuklir.
"Saya mengatakan kepada Liu bahwa Indonesia masih mengalami banyak gempa di setiap daerahnya. Jadi tidak akan mudah untuk membangun nuklir di Indonesia. Kita harus mempunyai teknologi yang sudah sangat maju agar terhindar dari gempa tersebut." kata Jusuf Kalla.
Isu pengembangan teknologi nuklir di Indoensia merupakan salah satu isu yang dibawa oleh Liu Yandong ke Indonesia. Jusuf Kalla mengatakan bahwa pada pertemuan tersebut hadir rektor - rektor dari berbagai universitas di Indonesia, 45 orang ilmuan asal China dan 15 menteri asal China.
Kunjungan dari Wakil Perdana Menteri China, Liu Yandong dinilai sangat besar oleh Wakil Presiden Wakil Indonesia, Jusuf Kalla dan wajar karena kedua negara memiliki hubungan yang sama - sama saling membutuhkan.
China merupakan negera tujuan ekspor batu bara dari Indonesia, sementara Indonesia adalah pasar besar bagi produk - produk asal China.
Tidak hanya membahas mengenai tujuan pengembangan nuklir di Indonesia, China juga membahas investasi kependudukan, pendidikan, pariwisata hingga olahraga.
"China mempunyai target yang sangat besar. Pada tahun 2020, 2035 dan 2050 China harus menjadi negara yang kuat melebihi dari negara Paman Sam, Amerika Serikat" kata Wapres, Jusuf Kalla.
Sekian Informasi Nasional,
Salam IDB Group.
0 Komentar
Penulisan markup di komentar